Pendapat Para Ulama Tentang Mengamalkan Hadits Dhoif

Pendapat Ulama Tentang Mengamalkan Hadits Dhoif
AWAS HADITSNYA DHOIF, JANGAN DIAMALKAN..!

Pasti sering dengarkan dgn judul di atas. Lalu bagaimana sebenarnya mengamalkan hadits dhoif. Berikut pendapat para ulama:

> Madzhab Hanafi

وَإِنْ كَانَتْ ضَعِيفَةً لِلْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ 

Meskipun hadits itu dhaif, maka diperbolehkan untuk diamalkan dalam keutamaan Amal. (Durar Al-Hukkam 1/36)  

> Madzhab Maliki 

 فَقَدْ اتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى جَوَازِ الْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ وَاغْتِنَامًا لِلثَّوَابِ الْوَارِدِ 

 Para ulama sepakat diperbolehkan mengamalkan hadits dhaif dalam keutamaan amal dan sebagai motivasi dalam meraih pahala. (Mawahib Al-Jalil, 1/56).

> Madzhab Syafi'i 

وَقَدْ قَدِمْنَا اتِّفَاقَ العلَمَاءِ عَلَى العَمَلِ بِالحَديْثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ  دُوْنَ الحَلاَلِ وَالحَرامِ وَهَذَا مِنْ نَحْوِ فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ  

Telah kami jelaskan kesepakatan para ulama akan diperbolehkannya mengamalkan hadits dhaif dalam hal keutamaan amal, bukan dalam rangka memberikan hukum halal dan haram (Al-Majmu' 3/248).

> Madzhab Hanbali 

(فَلَا بَأْسَ ، لِجَوَازِ الْعَمَلِ بِالْحَدِيثِ الضَّعِيفِ فِي فَضَائِلِ الْأَعْمَالِ) . قَالَ الشَّيْخُ تَقِيُّ الدِّينِ : الْعَمَلُ بِالْخَبَرِ الضَّعِيفِ ، بِمَعْنَى : أَنَّ النَّفْسَ تَرْجُو ذَلِكَ الثَّوَابَ ، أَوْ تَخَافُ ذَلِكَ الْعِقَابَ . وَمِثْلُهُ : التَّرْغِيبُ وَالتَّرْهِيبُ وَالْمَنَامَاتِ 

Boleh mengamalkan hadits dhaif dalam keutamaan amal. Syekh Taqiyuddin berkata: “Artinya bahwa seseorang menginginkan pahala dan takut dengan dosa. Demikian pula dalam hal motivasi ibadah dan dorongan menjauhi dosa.” (Mathalib Uli An-Nuha, 3/234).

Sebagai catatan penting, ada sebagian orang yang 'alergi' dgn hadits dhaif dengan berdalih pada Imam al-Bukhari yang mengarang kitab Sahih al-Bukhari. Padahal faktanya tidak demikian:

ﻭَﻗَﺎﻝَ اﻟﺒُﺨَﺎﺭِﻱ: أَﺣْﻔِﻆُ ﻣِﺌَﺔَ ﺃَﻟْﻒِ ﺣَﺪِﻳْﺚٍ ﺻَﺤﻴْﺢٍ ﻭَﻣِﺎﺋَﺘَﻲْ ﺃَﻟﻒِ ﺣَﺪِﻳْﺚٍ ﻏَﻴْﺮِ ﺻَﺤِﻴْﺢٍ

Imam Bukhari berkata: "Saya hafal 100 ribu hadits sahih dan 200 ribu hadits yg tidak shahih" (Faidl Al-Qadir 1/17).

Selain kitab Shahih al-Bukhari, Imam al-Bukhari juga memiliki beberapa kitab lain seperti At-Tarikh Kabir dan Shaghir, kitab Adab Al-Mufrad. Dalam kitab-kitab tersebut Imam Bukhari juga mencantumkan beberapa hadits dhaif. 

Sumber FB Ustadz : Gus Dewa Menjawab

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Pendapat Para Ulama Tentang Mengamalkan Hadits Dhoif - Kajian Ulama". Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan Taufiq Nya untuk kita semua. aamiin. by Kajian Ulama Aswaja ®