Ayo Piknik dan Perubahan Baik Setelah Piknik
AYO PIKNIK
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
1. Piknik itu artinya jalan-jalan, beranjak dari habibat yang itu-itu saja. Untuk melihat meski sejenak keindahan dunia luar. Biar badan bisa sehat dan pikiran kembali fresh.
2. Dalam dunia keilmuan, piknik juga sangat dibutuhkan. Kemauan untuk melihat pendapat orang lain, mempelajari ilmu dari sumber yang berbeda, biar nggak kupeh merasa paling besar dan paling benar karena pernah kemana-mana.
3. Efek lain dari kurang piknik dalam beragama, ya bawaannya jadi tukang uring-uringan. Dadanya sempit, pandangannya picik, karena menurutnya yang benar itu apa yang dia pahami saja.
4. Maka para ustadz sesekali harus mau mengajak jama'ahnya untuk piknik ke pendapat ustadz-ustadz lainnya. Begitu juga para kiyai, bersedia menemani santri-santrinya pergi berpiknik ke kitab dari madzhab yang berbeda.
5. Jangan tiap hari mereka hanya dicekokin dengan versi pemahaman yang itu-itu saja. Sehingga umat ini bisa lekas dewasa, cepat sadar, bahwa agama ini sangat luas, bukan seukuran daun kelor.
6. Karena memang cara beragama yang benar sebagaimana yang dicontohkan oleh pendahulu kita adalah tidak selalu menyikapi perbedaan dengan vonis hitam putih. Kalau saya yang benar berarti anda yang salah.
7. Ada area perbedaan yang kita dituntut untuk bertoleransi dan saling menghargai. Karena secara fitrah kehidupan, perbedaan itu tidak selalu buruk, meski juga tidak semua baik. Ada yang boleh dan ada juga yang tidak boleh.
8. Anti dengan perbedaan, itu sama konyolnya dengan membolehkan semua perbedaan. Dalam agama juga demikian, ada ruang perbedaan yang sengaja diadakan oleh pembuat syariat sebagai bentuk keluasaan dan kemudahan agama ini.
9. Dan untuk bisa mengetahuinya, dibutuhkan piknik yang cukup. Guna melihat dengan lebih luas adanya perbedaan yang genrenya bukan hanya tentang benar dan salah saja, tapi juga yang bergenre afdhal dengan yang kurang afdhal, tepat dengan yang kurang tepat atau bahkan yang sifatnya pilihan saja.
10. Memang ada dalam agama ini perbedaan yang sifatnya bisa dipilih-pilih ? Ada, bahkan bukan cuma ada, tapi buanyak jumlahnya.
Lho koq bisa, enak dong ? Ya enak lah, kamu baru tahu ya kalau agama ini enak dan nggak bikin susah ? Makanya piknik.... 😃
11. Imam Malik pernah berkata "Perbedaan pendapat ulama adalah rahmat Allah bagi umat ini."
12. Imam Ayyub Sakhtani berkata : "Tinggalkan ulama yang sedikit mengetahui perbedaan pendapat, dan pegang erat mereka yang memiliki keluasan dalam masalah khilafiyyah."
13. Imam Qatadah berkata : "Siapa yang tidak mengetahui ragam perbedaan masalah fiqih, dia belum mencium baunya ilmu agama."
14. Ibnu Taimiyah berkata : "Siapa yang mencela apalagi mensesatkan orang lain hanya karena perbedaan masalah fiqih, maka dia pasti termasuk golongan orang-orang yang menuruti hawa nafsunya."
Semoga bermanfaat.
PERUBAHAN BAIK SETELAH PIKNIK
1. Sebelum piknik, menganggap Qunut shubuh itu bid'ah dhalalah, setelah pergi piknik, jadi tahu ada dua madzhab besar, yakni Malikiyah dan Syafiiyah mensunnahkan.
2. Sebelum piknik menvonis biji tasbih itu warisan hindu. Setelah piknik jadi tahu, mayoritas ulama justru membolehkan.
3. Sebelum piknik mutlak menghukumi mengirim pahala untuk orang meninggal dunia tidak ada dasarnya. Setelah piknik sadar untuk (1) Do'a dan (2) sedekah ulama sepakat membolehkan, hanya utk yang ke (3) Membaca al Qur'an ulama berbeda pendapat.
4. Sebelum piknik yakin yang sesuai sunnah ketika turun sujud adalah mendahulukan tangan baru lutut, setelah piknik jadi melek bahwa itu hanya pendapat Malikiyah. Sedangkan Hanafiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah justru berpendapat lutut dulu baru tangan.
5. Sebelum piknik, anti mengucapkan kata sayidina ketika bershalawat, setelah piknik dibuat kaget ternyata semua ulama mencantumkan kata "sayidina" di kitab-kitab mereka.
6. Lanjutkan....
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
4 Juni 2022 pada 09.11 ·