BUKU TRILOGI TENTANG HUBUNGAN ANTARA MANHAJ SALAF DAN ASY'ARIYAH AHLUSSUNNAH
Menjawab fitnah yang ditujukan kepada Asy'ariyah sudah banyak dilakukan oleh pakar dan sudah banyak pula buku yang ditulis tentang itu. Tetapi menjawab dan membuktikan bahwa akidah Asy'ariyah tidak menyelisihi akidah salaf ini yang masih jarang dilakukan. Yang dikhawatirkan, apabila penjelasan issu yang terakhir ini tidak dilakukan, adalah munculnya satu stigma bahwa akidah Asy'ariyah berbeda dengan akidah salaf atau akan lahir satu persepsi adanya dikotomi antara keduanya. Bukan hanya itu, konsep taqlid dalam furu' ijtihadiyyah, tasawuf sunni, bid'ah hasanah, isu hadits dhaif dan amalan-amalan lain Ahlussunnah wal Jama'ah juga harus dibuktikan jika semua itu tidak bertentangan dengan manhaj dan akidah Salaf, bahkan sebaliknya justru menapak tilasi konsep pemikiran mereka.
Atas dasar itulah beberapa bulan terakhir ini saya mencoba mengetengahkan buku trilogi yang berthemakan seputar manhaj salaf untuk membuktikan bahwa Ahlussunnah wal Jama'ah Asy'ariyah tidak pernah menyelisihi manhaj dan usul yang telah digaris pandu-kan oleh generasi salaf yang mulia.
*****
Narasi mengikuti salaf begitu amat mudah sekali dipropagandakan. Tetapi fakta ilmiah menunjukkan bahwa mereka yang selalu menjual dan menisbatkan diri kepada salaf tidak pernah mampu membuktikan nisbat mulia tersebut, baik dalam issu bid'ah hasanah, issu akidah, issu pengamalan hadits dhaif, issu taqlid dalam madzhab, issu tasawuf, dan issu amaliyah salaf. Dan justru Ahlussunnah wal Jama'ah dalam issu-issu diatas yang secara manhaji mengikuti salaf. Dan alhamdulilah buku tentang thema ini sudah pernah saya tulis dengan judul "Salafi Wahabi Bukan Pengikut Salaf" dan buku ini bisa didapatkan pada penerbit Global Pres Yogyakarta [Amirul Ulum]. Dalam buku ini, pembaca akan diajak menjelajah pemikiran salaf yang sejalan dengan doktrin-doktrin Ahlussunnah wal Jama'ah dalam berbagai hal [bukan hanya issu akidah].
Khusus debat akidah sifat Allah, tentang apakah sifat khabariyah termasuk mutasyabihat? Apakah salaf menggunakan methode tafwidh, itsbat dan ta'wil? Menjawab syubhat-syubhat pengikut madzhab itsbat yang berperan mengantarkan kepada tasybih, uraian dan penjelasan tentang sifat-sifat Allah yang seakan-akan Allah bertempat diatas, tentang pro kontra ilmu kalam, tentang fase tiga Imam al-Asy'ari, menjawab fitnah ulama' Asy'ariyah bertaubat, kritik tentang tauhid tiga, dan lain-lain, maka alhamdulilah saya telah menulis buku yang berjudul "Klaim Dusta Salafi Wahabi Tentang Akidah Salaf". Diantara kelebihan buku tebal ini adalah pembaca akan menemukan banyak sekali nukilan-nukilan ulama' yang kredibel untuk memantapkan akidah Ahlussunah Asya'irah dan juga banyak referensi debat ilmiyah. Misal tentang tafwidh sebagai akidah salaf, maka saya menukilkan lebih dari 36 ulama'. Buku ini juga dapat didapatkan pada penerbit Global Press Yogyakarta.
Syubhat terus berlanjut. Dan pada puncak perdebatannya adalah tentang apakah benar bahwa Allah memiliki arah atas? Apakah doktrin akidah Allah wujud tanpa tempat dan arah menegasikan pernyataan salaf bahwa Allah 'ala arsy, Allah fissama'? Apakah menetapkan jihah atas bagi Allah adalah akidah salaf? Adakah perbedaan antara akidah Salafi Wahabi dengan Hanbali Atsari tentang Allah diatas? Apakah berdoa menghadap keatas menunjukkan Allah diatas? Benarkah Imam Haramain bertaubat mengikuti akidah Allah diatas? Apakah pro jihah bagi Allah dan yang kontra bisa dipersatukan? Dan lain-lain. Dan pertanyaan-pertanyaan tentang ini sungguh sangat menggangu jika kita tidak mampu menjawab dengan tepat dan ilmiyah. Dan Alhamdulilah saya telah menulis thema ini dalam buku "Akidah Salaf tentang Ketinggian Allah Atas Langit". Dan buku ini bisa didapatkan pada penerbit Sahifa [Jakarta]. Diantara kelebihan buku ini adalah themanya yang lebih fokus kepada masalah jihah atas bagi Allah dan issu Allah atas arsy serta ditulis dalam rangka menjawab syubhat-syubhat para pendaku salaf yang menyebutkan bahwa Asy'ariyah dalam issu ini menyelisihi ijma' salaf.
[Buku terakhir masih PO hingga 6 Oktober dan dicetak terbatas]
Sumber FB : Hidayat Nur bersama Amirul Ulum dan 2 lainnya.
29 September 2020·