SEKEDAR VIRAL DAN TERKENAL
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
1. Dalam pandangan ulama, keterkenalan atau populeritas adalah sebuah fitnah (ujian), bukan kesuksesan seperti sangkaan banyak orang. Itu mengapa Imam Ahmad pernah mengeluhkan dirinya : "Aku benar-benar sedang diuji dengan keterkenalan."
2. Hal ini, karena keterkenalan bisa mendatangkan begitu banyak bahaya dan keburukan, diantaranya adalah ia membuka pintu riya, kesombongan, membuat berat menerima nasehat, sulitnya ikhlas dan khusyu'.
Sebagian ulama menasehatkan : "Tidak akan pernah baik agama seseorang yang haus akan populeritas."
3. Itu mengapa kita dapatkan begitu banyak riwayat dari ulama dan orang-orang shalih terdahulu berusaha menghindar dari populeritas. Dan mereka menganggap terhindar dari keterkenalan itu lebih menguntungkan.
Hasan al Bashri mengatakan : "Aku bertemu dengan sekian banyak tabi'in dan semuanya mengingatkan akan bahayanya keterkenalan."
Imam Ahmad berkata : "Alangkah beruntungnya orang yang Allah buat dirinya tidak terkenal.”
4. Jika memburu keterkenalan dalam hal baik saja tercela dan dianggap fitnah yang bisa mendatangkan keburukan, maka tahulah kita betapa rusaknya tatanan kehidupan hari ini, di mana banyak orang saling berlomba-lomba mencari keterkenalan dengan berbagai cara.
Ada yang dengan suka rela "menyuntik mati" rasa malu dari dirinya, ada yang dengan memamerkan kekayaannya, atau bahkan dengan mengiklankan dosa kemaksiatan.
5. Maka jangan pernah mengejar apalagi mengajari anak-anak kita untuk menjadi viral dan terkenal. Badai keterkenalan itu telah menghempaskan pohon besar yang tinggi menjulang, apalagi jiwa-jiwa polos yang masih baru tumbuh itu.
Jangan rusak kehidupan mereka, dengan membiarkannya dikelilingi oleh orang-orang yang hanya ingin menjalin hubungan semu dan yang akan memanfaatkan diri mereka.
6. Bukan berarti terkenal itu pasti buruk. Karena banyak orang shalih yang terkenal sejak masih hidup hingga hari ini. Dan siapakah kiranya yang lebih terkenal dan populer dari nabi Muhammad shalallahu'alaihi wassalam ?
Yang dicela itu adalah berniat dalam setiap aktivitas untuk mencari populeritas. Apa-apa supaya viral dan dikenal.
Imam Al Ghozali mengatakan, “Yang tercela adalah apabila seseorang mencari ketenaran. Namun jika ia tenar karena karunia Allah tanpa ia cari-cari, maka itu tidaklah tercela.”
Semoga bermanfaat.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
28 Juli 2022 ·