Iblis Anti Ilmu
Oleh Ustadz Ahmad Sarwat, Lc.MA
Iblis paling tidak suka kalau kita banyak belajar dan menambah ilmu. Soalnya orang berilmu bagi iblis sulit dijadikan korban sasaran.
Bagi iblis mereka yang mudah dijadikan korban adalah orang bodoh tak berilmu, tapi bawa-bawa nama agama. Biar mudah diadu domba dengan tema agama.
Pekerjaan iblis jadi dimudahkan sekali kalau ketemu orang bodoh macam ini. Tinggal dipompakan terus semangat beragamanya, maka dijamin misi iblis dalam melemahkan umat jadi sukses.
Memang itulah target iblis, bagaimana menggiring orang bodoh agar tetap tidak berilmu, setidaknya meski sudah ada sedikit ilmu, tapi ilmunya mentok hanya segitu-segitu doang, tidak pernah bertambah.
Yang dibutuhkan iblis adalah tipikal orang kurang ilmu tapi punya semangat agama berkobar-kobar.
Tipe macam ini disukai iblis karena mereka mudah sekali dibelok-belokkan, gampang disuruh-suruh dan enak dijadikan kaki tangan pelaksana program iblis. Iblis jadi bos dan mereka jadi centeng tukang pukul. Iblis tinggal nyuruh-nyuruh saja sambil kasih komando.
Disuruh iblis untuk maki-maki saudara seiman, mau saja dia kerjakan, bahkan dengan senang hati. Disuruh iblis main tuduh sana tuduh sini, juga selalu siap malah dijadikan wiridan harian.
Dan disuruh iblis untuk meributkan masalah khilafiyah agar tiap hari sesama muslim bertengkaran terus, sudah dijadikan agenda kerja rutin. Tiada hari berlalu tanpa ribut urusan khilafiyah.
Disuruh iblis untuk nyinyirin saudara sendiri pun akan dilakukan dengan senang hati, sambil gakunya lagi dakwah dan amar makruf nahyi Munkar.
Disuruh oleh iblis untuk mudah tersinggung, curigaan, emosi, beraksi berujung kepada somasi, mau saja dikerjakan dengan ikhlas.
Kalau pun ada program menambah ilmu, hanya sebatas ilmu debat dengan isi beragam amunisi demi untuk mudah menjatuhkan argumentasi lawan debatnya.
Padahal ada begitu banyak cabang ilmu keislaman lainnya yang justru bisa merekatkan hubungan sesama umat Islam. Tapi sama sekali tidak tertarik untuk dipelajari.
Yang menarik sebatas ilmu untuk menggebuki sesama saudara. Hanya itu saja ilmunya, ilmu bertengkar dan berantem. Ilmu yang lain sama sekali tidak paham.
* * *
Kalau sudah begitu bisa kita bayangkan betapa bahagianya iblis punya anak buah orang-orang kurang ilmu tapi semangat agamanya berkobar-kobar seperti itu.
Iblis punya jam terbang cukup tinggi. Pengalaman lapangan iblis mengajarkannya cara mudah merontokkan umat Islam, yaitu dengan mengadu domba sesama umat Nabi Muhammad SAW. Sekuat apa pun suatu pasukan, kalau sesama mereka saling bantai, hancur sendiri.
Tapi syaratnya satu yang utama, yaitu jangan sampai domba-domba itu bertambah pintar. Biarkan mereka tetap jadi domba yang tidak bisa berpikir apalagi mengevaluasi. Yang dipikirin domba cuma satu, nyeruduk dan nyeruduk saja.
Soalnya domba kan tidak punya otak, tidak ada akalnya, mudah dipanas-panasin lalu dengan mudahnya bisa diadu dengan sesama domba.
Kalau domba sampai sadar karena bertambah ilmunya, maka acara adu domba akan bubar dengan sendirinya. Soalnya domba sudah pintar dan berilmu, tidak mau lagi diadu dengan sesama domba.
Maka bagi iblis ada satu prinsip penting yaitu jangan biarkan domba belajar menambah ilmu, cukup pompakan saja semangat bertarung dengan sesama domba.
Yuk, nonton adu domba . . .
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
22 Juli 2022 ·