HATI-HATI...! MARAKNYA KITAB-KITAB PALSU dan PESANTREN-PESANTREN PALSU.
Sebab hari ini, maaf, orang-orang yang memalsukan kitab banyak sekali. Contoh Kitab karya Syeikh Yahya bin Syarofuddin An-Nawawi yang namanya Al-Adzkar An-Nawawi.
Kalau bapak punya Al-Adzkar An-Nawawi yang asli ada ; Faslun fi Ziyaroti Qobrin-Nabiy, Tapi kalau bapak beli Al-Adzkar yang baru yang cetakan Arab, maaf... Judulnya nggak dirubah tapi kalimatnya diganti. Faslun fi Ziyaroti Qobrin-Nabiy, dirubah menjadi ; Faslun fi Ziyaroti Masjidin-Nabiy, begitu... Fasal menerangkan Ziarah di kubur Nabi diganti ; Fasal menerangkan Ziarah di Masjid Nabi, sehingga mereka nggak mau ziarah kubur alasannya Nabi nggak memerintah. Ini kitabnya orang NU berarti ini kitab palsu.
Hari pemalsuan kitab luar biasa...! Mereka malah nggak mau kalah dengan Alamat Palsu.
Itu... Luar biasa...
Maka sering saya sampaikan Kalau bapak kirim anak ke Pesantren jangan asal yang Pesantren. Tanya sama pengurus NU, begitu... Betul...??
Sekarang ada Pesantren cuma casingnya saja, tapi softwarenya bukan Pesantren banyak sekarang.
Maka saya ingat... Jauh-jauh hari Simbah Kh. Chodlori Ihsan, Tegalrejo - Magelang, dulu mengatakan begini ; "Pesantren itu ada dua, kata Mbah Yai Chudlori,ada Pesantren besi, ada Pesantren plastik." Itu Mbah Yai Chudlori jauh-jauh hari sudah dawuh...
Sekarang terjadi...
Kemarin saya di Batam ada Yayasan Hasyim Asy’ari tapi isinya... menyalah-nyalahkan Mbah Hasyim Asy'ari, di Batam ada.
Saya ke Balikpapan ada Yayasan Imam Syafi’i tapi isinya menyalahkan Imam Syafi’i.
Casingnya saja itu. Hati-hati, pak...
Makanya yang paling tepat sering ketemu Kiai kayak gini ini.
Itu yang paling tepat.
- KH. Achmad Chalwani -
#CahayaAhlussunnahwalJamaah
Sumber FB : LDNU Tarakan
6 Januari 2022 pukul 20.53 ·