🦚 NABI IBRAHIM SEMPAT KALAH HUJJAH
Kita semua tahu bahwa Nabi Ibrahim seorang nabi yang sangat cerdas, dan menang berhujjah dalam perdebatan melawan raja Namrud. Tapi, tahukah kita bahwa didalam proses perdebatan itu ada pertanyaan raja Namrud yang tidak dapat dijawab oleh Nabi Ibrahim, yaitu:
Ibrahim berkata "Tuhanku adalah Tuhan yang dapat menghidupkan dan mematikan"
Nah, saat membahas topik ini, bahwa Allah bisa menghidupkan yang mati. Namrud sempat bertanya: "Apakah kamu pernah melihatnya?" Pertanyaan ini tidak mampu dijawab oleh nabi Ibrahim karena memang nabi Ibrahim belum pernah melihatnya.
Saat Nabi Ibrahim terdiam dan tidak dapat menjawab itu, raja Namrud berkata "Aku bisa mematikan dan menghidupkan". Dan, untuk memperkuat hujjahnya, raja Namrud memerintahkan untuk dihadirkan dua orang. Satu orang dibunuh, lalu raja Namrud berkata "Aku mematikan", dan satu orang dibiarkan hidup. "Aku menghidupkan"
Merasa kalah hujjah dalam topik itu, maka nabi Ibrahim segera mengganti topiknya "Sesungguhnya Allah mendatangkan matahari dari timur, maka datangkanlah olehmu matahari dari barat!" Maka, terdiamlah raja Namrud karena kalah hujjah! Sebab, matahari terbit dari timur adalah kejadian yang dapat dilihat oleh siapapun. Dan, raja Namrud pastinya tidak dapat mengubah arah terbitnya matahari.
Di lain hari, Nabi Ibrahim kembali teringat dengan pertanyaan raja Namrud "Apakah kamu melihatnya?" Maksudnya, apakah Ibrahim melihat saat Allah menghidupkan yang mati? Pertanyaan itu membuat hati nabi Ibrahim tidak tenang. Maka, Nabi Ibrahim pun meminta kepada Allah "Ya Tuhanku, perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau Menghidupkan yang mati?" Allah pun bertanya "Apakah kamu tidak percaya?" Ibrahim menjawab "Aku percaya! Tapi, supaya hatiku tenang"
Maksudnya, tenang tidak terbebani lagi oleh pertanyaan raja Namrud. Seandainya suatu saat ada pertanyaan semacam itu lagi, maka Nabi Ibrahim dapat menjawabnya. "Ya, aku pernah melihatnya!"
Maka terjadilah kisah nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk mengambil empat burung; merak, ayam jantan, gagak dan merpati. Empat burung yang berbeda-beda itu pun dicincang, antara empat atau tujuh cincangan. Kemudian, semuanya dicampur menjadi satu antara daging, darah, tulang dan bulu yang berbeda-beda itu. Kemudian bagian-bagian dari yang sudah tercampur itu diperintahkan untuk diletakkan pada setiap gunung yang ada di sekitar nabi Ibrahim saat itu. Sedangkan kepala empat burung itu diletakkan didekat nabi Ibrahim.
Setelah semua cincangan burung itu diletakkan di tempat terpisah, maka nabi Ibrahim pun memanggil burung-burung tadi "Merak! Terbanglah!" Maka, daging-daging burung merak, darahnya, tulangnya dan bulunya bersatu di angkasa menjadi burung merak seperti sedia kala dan terbang kesana kemari tapi tanpa kepala. "Ayam jantan! Kemarilah!" "Gagak! Terbanglah!" "Merpati! Terbanglah" Dan akhirnya masing-masing menuju ke arah nabi Ibrahim untuk mendapatkan kepalanya masing-masing.
Setelah melihat kekuasaan Allah tersebut, hati nabi Ibrahim pun menjadi tenang. Tenang karena seandainya ada yang bertanya lagi "Apakah kamu pernah melihat Allah menghidupkan yang mati" Maka, Nabi Ibrahim akan menjawabnya:
"Ya, aku telah melihatnya!"
Wallahu a'lam. 🤲
Sumber FB Ustadz : Saiful Anwar
22 Januari 2022 pada 10.19 ·