Mencemaskan Rezeki
Nasihat Quthb al Irsyad wal Bilad al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad RA:
"Wahai para murid, jadilah engkau seseorang yang berprasangka baik terhadap Tuhanmu, bahwa Dia akan melindungi, mencukupi, menjaga, memelihara dan tidak akan meninggalkan dirimu sendiri atau meninggalkanmu pada salah satu makhluk-Nya. Sesungguhnya Allah yang Maha suci telah memberi tahu bahwa Dia bersama prasangka hamba terhadap-Nya. Oleh karena itu, keluarkan dari dalam hatimu rasa takut akan kemiskinan atau butuh terhadap manusia.
Hati-hatilah kamu dari perasaan cemas terhadap masalah rezeki. Jadilah orang yang percaya pada janji Tuhanmu dan jaminan-Nya bagimu, ketika Allah swt berfirman,“ Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezeki.” ( Q.S Hud [11]: 6)
Kamu termasuk makhluk melata maka sibukkanlah dirimu dengan permintaan-Nya, yaitu amal-amalmu untuk-Nya.
Adapun sesuatu yang telah dijamin oleh-Nya, yaitu rezeki maka sekali-sekali Tuhan tidak akan melupakanmu dalam masalah ini. Dia telah memberi tahumu bahwa sesungguhnya rezeki ada di sisi-Nya dengan beribadah kepada-Nya. Allah swt. berfirman, “ Maka mintalah rezeki dari sisi Allah, dan sembahlah Dia serta bersyukurlah kepada-Nya,” ( QS. Al-Ankabut [29]:17 ).
Apakah kamu tidak melihat bahwa Dia yang Mahasuci memberi rezeki kepada orang-orang kafir yang menyembah selain-Nya ? apakah menurut pendapatmu Dia tidak akan memberi rezeki-Nya kepada orang-orang yang beriman yang tidak menyembah selain Dia ? Dia meberi rezeki kepada orang-orang yang bermaksiat kepada-Nya dan melanggar perintah-perintah-Nya. Apakah Dia tidak akan memberi rezeki kepada orang-orang yang taat kepada-Nya, memperbanyak dzikir, dan bersyukur kepada-Nya ?
Ketahuilah, sesungguhnya tidak menjadi masalah jika kamu bergerak mencari rezeki selama melakukannya dengan cara yang dibolehkan oleh syari’at Islam. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah jika hati tidak dapat tenang, pikiran, kesenangan dan kegelisahannya disebabkan persoalan rezeki.
Tanda-tanda rusaknya hati seseorang adalah jika ia mencemaskan kebutuhannya pada masa yang belum terjadi.
#UlamaNusantara
Sumber FB : Ulama Nusantara
9 Januari 2022 ·