ILMU SARANA PENGHIDUP HATI
Abdul Wahid Al-Faizin
وَقَالَ فتح الموصلي رَحِمَهُ اللَّهُ أَلَيْسَ الْمَرِيضُ إِذَا مُنِعَ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ وَالدَّوَاءَ يَمُوتُ قَالُوا بَلَى قَالَ كَذَلِكَ الْقَلْبُ إِذَا مُنِعَ عَنْهُ الْحِكْمَةُ وَالْعِلْمُ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ يَمُوتُ
"Fath Al-Maushili berkata: Bukankah orang sakit ketika tidak makan, minum dan mengkonsumsi obat bisa menyebabkan kematian? Begitu pula hati ketika tidak mendapatkan hikmah dan ilmu selama tiga hari akan mati"
Menanggapi perkataan tersebut Imam Ghazali berkomentar
وَلَقَدْ صَدَقَ فَإِنَّ غِذَاءَ الْقَلْبِ الْعِلْمُ وَالْحِكْمَةُ وَبِهِمَا حَيَاتُهُ كَمَا أَنَّ غِذَاءَ الْجَسَدِ الطَّعَامُ وَمَنْ فَقَدَ الْعِلْمَ فَقَلْبُهُ مَرِيضٌ وَمَوْتُهُ لَازِمٌ وَلَكِنَّهُ لَا يشعر به
[أبو حامد الغزالي، إحياء علوم الدين، ٧/١]
"Perkataan Fath Al-Maushili tersebut benar. Karena makanan hati adalah ilmu dan hikmah serta dengan keduanya lah hati bisa hidup sebagaimana makanan menjadi asupan bagi tubuh. Orang yang tidak mendapatkan ilmu, maka hatinya akan sakit dan pasti akan mati meski pemilik hati tersebut tidak menyadarinya"
Saat ini banyak sekali cara dan sarana mendapatkan ilmu. Bisa dengan rutin hadir di majelis ilmu secara istiqamah yang sekarang sudah banyak diadakan di mana-mana. Baik yang bersifat offline maupun online via Zoom dan lainnya. Bisa juga dengan mengikuti media sosial para ustadz dan kiyai yang sering berbagi ilmu.
Namun yang perlu diingat adalah ilmu seharusnya menjadikan hati kita lebih lembut dan peka. Jika dengan bertambahnya ilmu hati kita semakin keras dan tidak mudah menghargai perbedaan, maka pasti ada yang salah dengan ilmu kita. Karena ilmu yang benar adalah ILMU yang seharusnya berfungsi sebagai KACA untuk bercermin melihat kekurangan dan kesalahan kita. Bukan malah berfungsi sebagai TEROPONG untuk selalu meneropong dan mencari kesalahan orang lain...
اللهم اجعلنا وذرياتنا من أهل العلم واهل الخير... آمين يا رب العالمين
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin
21 Januari 2022 pada 23.48 ·