Pesantren
Ketika kita menyebut istilah pesantren sebagai sebuah institusi pendidikan, ternyata variannya banyak sekali. Bahkan institusi yang bukan pesantren tapi ada mirip-miripnya juga banyak.
Misalnya istilah boarding school. Ini sering dianggap pesantren juga, karena ada asrama dan ada kegiatan belajar mengajar.
Namun boarding school tentunya beda jauh dengan pesantren.
Untuk istilah pesantren yang resmi sendiri pun masih ada klasifikasinya. Misalnya ada istilah pondok modern dan pondok salaf. Salaf ini istilah lain dari tradisional dan bukan ajaran salafi.
Perbedaannya tentu bukan yang modern itu gedung dan fasilitasnya modern, tapi kurikulumnya yang beda.
Sebutlah misalnya dalam pelajaran bahasa Arab, biasanya di pondok modern lebih ditekankan muhadatsah (conversation). Sedangkan di pondok tradisional lebih ditekankan sisi gramatika (Nahwu Sharaf).
Di pondok salaf ada kekuatan kiyai sentris yang terasa lebih dominan. Sementara di pondok modern, hegemoni kiyai kurang terekspose, yang dominan malah kakak senior.
Meski ini semua bukan harga mati, tapi setidaknya semacam trend yang berkembang.
Pesantren salaf biasanya kental dengan kitab-kitab klasik, khususnya fiqih dan tasawuf.
Sedangkan pondok modern meski pakai kitab berbahasa Arab juga, tapi lebih dominan pakai kitab modern Arab yang kekinian.
Dari segi Mazhab fiqih, pondok pesantren tradisional salaf lebih kentara bermazhab Syafi'i, sementara pondok modern, meski bermazhab namun kurang terekspose keluar.
oOo
Namun yang semakin menggembirakan bahwa kepercayaan masyarakat kepada pesantren semakin tinggi.
Belakangan muncul pula istilah baru yaitu : Pesantren Kilat.
Meski namanya pakai istilah pesantren, tapi hakikatnya jelas bukan pesantren. Sebab yang namanya mondok di pesantren itu seharusnya bertahun-tahun, bukan hanya Sabtu Minggu. Kalau masuk Sabtu pulang Minggu, itu bukan pesantren namanya, tapi numpang tidur.
Maka istilahnya jadi lucu : pesantren kilat. Ilmunya kilat juga.
oOo
Di antara varian pesantren yang unik adalah pondok pesantren khusus putri. Sesuai namanya, isinya hanya santriwati saja, santri putera tidak ada. Kalau pun ada, lokasinya pasti terpisah dari pondok putri.
Kalau mau dapat istri yang shalihah, pintar ngaji, pintar baca kitab, punya dasar ilmu keislaman yang mumpuni, maka pondok pesantren Puteri lah gudangnya.
Jangan cari di nightclub, panggung hiburan atau di tempat dugem. Susah dapat yang shalihah.
Bahkan bukan juga di pengajian anak rohis, karena meski pada pakai jilbab dan rajin shalat, namun di rohis tidak pernah diajarkan ngaji kitab dan bahasa Arab. Jangan terlalu berharap banyak kalau urusan ilmu-ilmu keislaman.
Carilah di pondok pesantren Puteri. Tapi pesantren betulan, jangan yang abal-abal.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
12 Desember 2021 pukul 13.21 ·