Hakikat Hijrah
#Filosofi
Sebetulnya jika melihat hakikat hijrah itu berpindah dari satu titik ke titik yang lain, dan perpindahan itu bisa berpindahan fisik dan bisa juga berpindahan non fisik.
Berdasarkan salah satu hadist Rasulullah SAW.
المهاجر من هجر ما نهى الله عنه
Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Jika memahami secara instan berkenaan hadist ini, banyak yang terjebak pada perubahan penampilan semata.
Yaitu merubah pakaian kita, merubah busana kita dari sebelumnya tidak berjenggot menjadi berjenggot, celananya tidak cingkrang menjadi cingkrang, yang sebelumnya manggil sodara atau bro, skrng berubah menjadi akhi, ukhti, dari yang panggil sappo, karena merasa hijrah berubah menjadi antum, jidatnya dari yang tidak hitam berubah menjadi hitam, sebelum tidak berhijab menjadi berhijab, tidak bercadar menjadi bercadar.
Tidak salah sebenarnya, tapi kalau hanya berhenti ddisitu, sesungguhnya hakikat hijrahnya belum selesai. Karena hijranya baru pada level penampilan.
Sementara yang diharapkan dalam Hadist itu bukan hanya itu, tapi kita mampu meninggalkan hal yang buruk tidak hanya terkait dengan penampilan tapi yang terpenting adalah sikap dan tingkah laku kita, kepribadian kita, ibadah kita, terkait dengan lisan kita, terkait dengan sikap kita, terkait dengan interaksi sosial kita..
Maka seseorang yang berhijrah itu mulutnya dijaga, tidak gampang menyinggung orang lain, tidak gampang membully orang, tidak gampang merendahkan derajat orang, tidak gampang menyalahkan amalan orang.
Begitu juga baik dengan tetangga, senyum, ramah, gampang menolong. itu juga hijrah.
Apalagi jika ditambah dengan meningkatnya kualitas ibadah kita, sholat kita tepat waktu, sholat berjamaah, puasa sunnah.
Maka fix banget, ini yang diharapkan Rasulullah SAW dalam hadist itu, dan termasuk kita meninggal kan sesuai yang dilarang oleh Allah SWT.
Selamat Tahun Baru Hijrah,
Semoga tahun ini lebih baik kualitas ibadah kita kepada Allah dan kualitas interaksi kita kepada Sesama Manusia.
Sumber FB Ustadz : Fahmi Syam Hafid
10 Agustus 2021