Hakikat TawassulTawassul bukan membuat perantara antara kita dengan Tuhan. Sama sekali bukan. Tuhan Maha Dekat, mustahil ada bisa lebih dekat lagi sehingga berperan sebagai perantara. Malah jadi benang kusut ketika ada yang mengumpamakan tawassul seperti orang yang mau menghadap presiden tapi terlalu tinggi sehingga harus lewat ajudannya dulu. Ini perumpamaan salah total apabila dipakai untuk kasus seorang hamba dengan Allah Yang Maha Dekat.
Kalau mau diumpamakan, tawassul itu seperti ketika seseorang menghadap langsung presiden untuk suatu keperluan. Di saat sudah berbicara empat mata, dia bercerita bahwa dirinya adalah teman baik anaknya pak presiden. Tujuan ceritanya hanyalah untuk merayu Presiden agar bisa lebih menerima dirinya sebab ada hubungan baik antara dia dengan anaknya.
Dalam kasus hubungan hamba dengan Allah yang dinyatakan bahwa Ia lebih dekat dari urat leher hambanya, seorang hamba yang salih pasti "berbicara langsung" pada Allah dan memohon langsung tanpa ditengahi siapa pun. Hanya saja adakalanya si hamba "merayu" Allah dengan menyebut-nyebut kecintaannya pada Nabi Allah atau para Waliyullah. Tujuannya hanya satu, agar Allah lebih menerima permohonan langsungnya itu tadi.
Bolehkah menggunakan teknik "rayuan" semacam ini dalam doa? Ini bab fikih, bukan bab akidah. Ulama fikih empat mazhab menyatakan boleh.
Dalam suatu hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad pernah mengajarkan berdoa seperti ini:
اللهم إني أسألك واتوجه أليك بنبيك نبي الرحمة
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dan menghadapmu dengan bertawassul dengan Nabimu, Sang Nabi Kasih Sayang."
Itu doa langsung atau doa tidak langsung? Jelas doa langsung. Tapi itu juga metode "rayuan tawassul". Jadi tawassul itu bukan mengesankan bahwa Allah jauh tak terjangkau sehingga butuh perantara, tapi justru mengesankan bahwa kitalah yang butuh memohon langsung pada Allah dengan berbagai cara.
Ini penting saya utarakan. Kapan-kapan nanti baru saya selatankan. Hehe..
Abdul Wahab Ahmad
8 September 2020·
beberapa komentar :
Dadan Lesmana
Kalau cuma itu masalahnya dalam adab doa kan sudah diajarkan
1. Membaca puji2an kepada Alloh
2. Membaca sholawat kepada Nabi..
Kenapa gak pakai yg ini aja
Yg sudah jelas2 ada dasarnya n tanpa perselisihan...?
Abdul Wahab Ahmad
Hal yang jelas boleh dan berdasar malah dibikin perselisihan. Lalu si tukang berselisih malah nanya: kenapa tidak memilih yang tak diperselisihkan saja?
Ambyaar... 😁
Muhammad R. Ridho
Bagaimana dengan istighosah Yai ?
Sprti "Yaa Saman 3x, tolonglah aku"
Muhammad R. Ridho
Arif Fathurohman Syaikh Samman Karim Al Madani Al Hasani
Pendiri Tarekat Sammaniyah
Guru mursyid dari Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari
Muhammad R. Ridho
Salah satu Manaqib Syaikh Samman :
Karamah sayyidi syekh samman teramat banyak dan sebagian karamah Sayyidi Syekh Samman yang diriwayatkan Mufriin bin Abdul Mu’in dengan katanya : ketika aku berlayar ke negeri Hijaz manakala aku sampai di tepi laut ku lihat mega hitam pekat dan datang angin topan yang kencang hingga kapal ku hampir tenggelam maka aku sangat takut , lalu aku berteriak sehabis-habis suara “yaa Samman” 3 kali ya mahdali” maka tiba” ada dua orang yang datang dan memegang kedua sisi kapal ku dan reda lah angin tupan itu serta sampai lah aku ke negri hijaz dengan selamat
-adalah perkata’an ku ini seperti perkata’an sayyidi syekh abdul qadir al-jailani “barang siapa yang menyeru akan aku ya samman 3 kali hal keada’an nya mendapat kesusahan ,niscaya datang aku menolongnya
Novrian Eka Sandhi
Nitip juga, aah.
Ngapunten, yai. Saya mendengar di mushallah dekat rumah tiap Senin malam salah 1 wiridnya:
"Laa ilaaha ilallaah, Muhammadur rasulullah" (clear)
"Laa ilaaha ilallah, syaikh Abdul Qadir Jailani waliyyullah" (ini yg saya tanyakan)
🙏
Abdul Wahab Ahmad
Muhammad R. Ridho selama istighatsah itu bukan nyembah, maka tak masalah.
Abdul Wahab Ahmad
Novrian Eka Sandhi mengucap syaikh abdul qadir waliyullah itu tak masalah. cuma berlebihan kalau diletakkan bareng syahadat. Menimbulkan kesan yang tidak pas.
Muhammad Hafid Masruri
Kalau memahaminya tidak seperti dua hal di atas boleh ga ustadz Abdul Wahab Ahmad?
Tapi seperti dalam ayat ini
(وَمَاۤ أَرۡسَلۡنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِیُطَاعَ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ وَلَوۡ أَنَّهُمۡ إِذ ظَّلَمُوۤا۟ أَنفُسَهُمۡ جَاۤءُوكَ فَٱسۡتَغۡفَرُوا۟ ٱللَّهَ وَٱسۡتَغۡفَرَ لَهُمُ ٱلرَّسُولُ لَوَجَدُوا۟ ٱللَّهَ تَوَّابࣰا رَّحِیمࣰا)
[Surah An-Nisa' 64]
Abdul Wahab Ahmad
Muhammad Hafid Masruri justru ayat ini seperti yang saya tulis. kata kuncinya adalah fastaghfarullah, ini langsung namanya. wastaghfara lahumur rasul adalah metode rayuannya agar memperbesar kemungkinn diterima.
Muhammad Hafid Masruri
Abdul Wahab Ahmad kalau penjelasan di status kan kita menyebut beliau, kalau yang saya fahami kita mengajak beliau, bukan sekedar menyebut.
Saya ke Istana merdeka mengajak ustadz
Saya ke Istana merdeka menyebut nama ustadz
Terasa beda
🙏🏻
Abdul Wahab Ahmad
Muhammad Hafid Masruri kalau mengajak, artinya mengajak berdoa langsung. Tak ada yang tawassul sebenarnya sebab dua duanya langsung ke Allah. Cuma ngajak berdoa bareng saja.
Kalau ini diistilahkan tawassul juga, maka lughatan saja kayaknya. Hakikatnya tak ada yang bertawassul.
Bayu Maulana
Tapi sekilas, analogi yang kedua, kayak-kayak mengesankan bahwa Allah tidak mengetahui/lalai seberapa dekat kita dengan orang yang kita tawassuli, seraya masih saja harus kita rayu dengan memberitahu Allah tentang kedekatan kita dengan orang tersebut 😅
Muhammad R. Ridho
Sama dengan berdoa
Seolah-olah Allah tidak tahu hajat kita
Tapi kita kan tetap berdoa, bukan karena Allah tidak tahu, tapi Allah suka dengan seseorang hamba yg berhajat kepada-Nya
Bayu Maulana
Menarik, lumayan tercerahkan.
Bila sama, Allah suka dengan seseorang hamba yang berhajat/berdoa kepada-Nya, namun apakah Allah "juga suka" dengan hamba-Nya yang bertawassul (berdoa dengan rayuan tawassul)?
Abdul Wahab Ahmad
Bayu Maulana kita mengungkapkan hajat bukan untuk memberitahu Allah akan hajat kita, tapi untuk menunjukkan bahwa kita menghamba padanya. Begitu juga kita memberitahu kedekatan kita dengan orang yang ditawassuli juga bukan untuk memberitahu Allah bahwa kita dekat dengannya, tapi untuk menunjukkan bahwa kita telah mencintai orang yang telah Allah perintah untuk dicinta dan diteladani.
Mindsetnya begitu kalau berurusan dengan Allah.
Apakah Allah suka dengan hamba yang bertawassul? Pasti suka. Nabi Muhammad yang ngajari kok.
Bayu Maulana
Manis 😍👍 dan sangat tercerahkan
Syukron Yai atas tambahan ilmunya
Keyword "mindset berurusan dengan Allah" inilah yang saya butuhkan, agar lebih mudah dalam mengampanyekan analogi kedua tersebut
Abu Taqiyya Al Qudsy
Abdul Wahab Ahmad di lapangan penekanannya bukan pada masalah mahabah yi.. Lebih ke masalah pragmatis/doa lebih terkabul.. Sbg terkesan orang yang bertawasul lebih suka untuk melakukan itu krn kepentingan pragmatis drpd mencocoki syariah/mutaba'ah nabi.. #Ini versi tawasul bagi orang yang ragu melakukan nya ke orang yang mati nggeh..
Krn itu masih aja muncul istilah kenapa kok make yang tidak disepakati, padahal masih banyak yang disepakati. Krn menurut sebagian kalangan riwayat tawasul dengan orang mati itu lemah.. Bhkn ada yang munkar versi Al Albani
Aflahal Mufadilah
Bayu Maulana jangan seberapa dekat kita dengan seorang yg kita tawassuli. Hajat kita saja Allah sudah tau.
Tapi sebagaimana yg Gus Wahab sampaikan bahwa mengungkapkan hajat adl wujud kehambaan kita kpd Allah.
Abdul Wahab Ahmad
Abu Taqiyya Al Qudsy berupaya agar doa cepat terkabul adalah ajaran syariat. Dari situlah muncul adab berdoa, waktu berdoa, tempat berdoa dan seterusnya yang gunanya mempercepat terkabul.
Jadi bukan pragmatisme, tapi memang justru idealnya kalau berdoa berharap cepat, bukan berharap lambat
Aryo Baskoro
Apakah dengan tawasul mempercepat terkabul nya doa? Ini penting saya timur kan 😃
Abdul Wahab Ahmad
Aryo Baskoro ya, biasanya demikian
Abu Taqiyya Al Qudsy
Nah disisi inilah ada pragmatisme itu.. Ga sabar spy doanya cepat terkabul
Ade Hidayat
Abu Taqiyya Al Qudsy klo ada cara cepat yg diperbolehkan, kenapa tidak?
Abdul Wahab Ahmad
Abu Taqiyya Al Qudsy pengen doa cepat terkabul kok dibilang pragmatisme, mas? 🙄 Seolah jenengan mau menekankan agar bila berdoa jangan ingin cepat terkabul.
Dian Tri Hardianto
Bukankah hadist itu orang buta tsb berdoa....seperti itu...dan Nabi juga berdoa yai ?
Apakah bukan berarti doa orang tsb diijabah sebab atau perantara doa Nabi yg juga mendoakannya ?
Abdul Wahab Ahmad
Dian Tri Hardianto apa ya Nabi berdoa juga? Ini hanya dugaan sebagian pembaca karena dalam salah satu redaksi nabi menyatakan ".. atau kudoakan". Namun kenyataannya tidak ada riwayat jelas bahwa Nabi sendiri yang mendoakannya saat itu dengan lafaz itu.
Kalau pun Nabi mendoakan, artinya ada dua doa langsung. Sahabat Buta berdoa langsung, ditambah dengan Nabi juga berdoa langsung.
Dian Tri Hardianto
Abdul Wahab Ahmad ok yai
Tsabit Abil Fadhil
Yai Abdul Wahab Ahmad izin minta tahqiq..
Saya sering bertawasul dg 2 metode...
Kadang saya matur ke shohibul wali..
Assalamualaikum mbah yai, assalamualaikum mbah wali, assalamulaikum syaikh...
Saya sowan kepada panjenengan, minta tolong ke panjenengan untuk mendoakan saya agar Allah berkenan mengabulkan doa saya...
Kadang juga langsung ke Allah..
Ya Allah..
Hamba mohon ampun, hamba mohon ijabah dengan berkah syaikh fulan, dg wasilah syaikh fulan, dg berkah tempat ini...
...
Mohon tahqiqnya yai..
Abdul Wahab Ahmad
Yang pertama namanya bukan tawassul tapi istighatsah. Dalilnya lain lagi tapi sama-sama boleh sebab intinya cuma minta doakan. Yang dimintai istijabah atau mengabulkan doa tetap Allah, bukan sang wali.
Yang kedua adalah tawassul yang saya bahas.
Dian Tri Hardianto
Abdul Wahab Ahmad sebagian orang memahami istighotsah termasuk atau sejenis tawasul yai...apakah bisa dimasukkan seperti itu atau memang beda...karena keduanya sama sama berwasilah, yg satu berwasilahkan doa orang lain, yg satunya berwasilahkan doanya sendiri dengan menyebut orang lain untuk merayu sebagaimana yg yai jelaskan. Dan dalam pembahasan tawasul biasanya istighotsah dimasukkan.....🙏🙏
Ma'ruf Khozin
ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻘﻮﻝ: ﻗﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: " ﺇﻥ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ ﺗﻌﺮﺽ ﻋﻠﻰ ﺃﻗﺎﺭﺑﻜﻢ ﻭﻋﺸﺎﺋﺮﻛﻢ ﻣﻦ اﻷﻣﻮاﺕ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﺧﻴﺮا اﺳﺘﺒﺸﺮﻭا ﺑﻪ، ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ، ﻗﺎﻟﻮا: اﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﺗﻤﺘﻬﻢ، ﺣﺘﻰ ﺗﻬﺪﻳﻬﻢ ﻛﻤﺎ ﻫﺪﻳﺘﻨﺎ " رواه احمد
Abdul Wahab Ahmad
Dian Tri Hardianto ya, banyak orang rancu soal tawassul. Ada yang mencampur dengan istighatsah, ada yang mencampur dengan ihda'us tsawab. Tetapi aslinya beda.
Kapan-kapan insyaallah saya tulis soal istighatsah.
Fauzan
Kelau memang demikian, lantas mengapa sebagian orang bersusah payah berletih melakukan safar, mendaki gunung lewati lembah, hanya untuk mendatangi makam keramat?
Abdul Wahab Ahmad
Fauzan yang begitu itu bukan tawassul. Namanya ziarah plus istighatsah.
Fauzan
Abdul Wahab Ahmad Salah satu bentuk tawassul, adalah memilih tempat2 yg dianggap mustajab.
Fauzan
Bukankah begitu, Ustadz?
Setyawan Surya Arif Rusman
Menurut antum apakah saya kafir karena suka ziarah tawassul dengan orang sholeh?
Abdul Wahab Ahmad
Fauzan bukan tawassul sebenarnya, tapi memang beberapa orang memperluas makna tawassul hingga lebar sekali mencakup banyak hal. Akhirnya Milih tempat dan waktu disebut tawassul, ngajak orang lain berdoa bersama disebut tawassul, dan sebagainya. Ini soal definisinya
Fathor Rahman Jm
Bukankah hamba mendekati Tuhan dengan dua sisi; transendensi dan imanensi. Logika pertama sisi pertama, dan yang kedua sisi imanensi Tuhan... Tuhan maha menyeluruh, kan...
Abdul Wahab Ahmad
Fathor Rahman Jm jadi ceritanya mau bilang Tuhan jauh nih?
Deny Hidayatullah
Selama ini, saya juga memakai analogi Presiden dan Ajudan. Ternyata tawassul ini "Merayu" agar lebih cepat di qobul.
Rido Arif M M
Nyimak berat pk kyai..
Selalu dapat ilmu baru dg ngikuti panjenengan
Armandarie
Buya yahya juga menyampaikan seperti itu
Kang Rofii
Alhamdulillah gus logikanya mantap
ChanKru'an
Baru tau ....😌
Firdaus Dago
Setuju kiayi,
Tawassul bukan ajudan
May Hazard
Alhamdulillah dapat pencerahan
Mul Anto
nambah pemahaman yai
Ahmad Hasan
Alhamdulillah...dapat ilmu
Muhammad Afif Putra Putra
Alhamdulillah suwun ilmunya gus
Wawan Almadiny
Ini baru cocok dengan logika saya, syukron ustadz.
Satria Daff
Baru kali ini saya merasa sreg penjelasan tawasul
Ade Hidayat
Penjelasan merayu gus Abdul Wahab Ahmad sama seperti penjelasan yg pernah ane denger dari UAS. Cocok dgn logika dan kenyamanan hati. Krn klo perantara ya sama aja dgn logika arab jahiliyyah. Ini penting jg diutarakan ke kelompok manhaj tertentu klo tawassul bukan minta tlg si mayyit yg wali atau Nabi untuk mendoakan kt kepada Allah.
Pan
MasyaAllah. Terang banget penjelasan ustaz. (y)
Zon Di Jonggol
Yup yai Abdul Wahab Ahmad pada hakikatnya berdoa kepada Allah diawali bertawassul dengan Rasulullah maupun para kekasih Allah (Wali Allah) yang telah wafat ADALAH termasuk BERTAWASUL dengan AMAL KEBAIKAN yakni rasa cinta kepada Rasulullah maupun para kekasih Allah (Wali Allah) yang diwujudkan dengan ucapan salam, menyebut namanya atau dengan syair ungkapan kecintaan kepada yang dicintainya.
Contoh berdoa kepada Allah meminta kesembuhan, bertawassul dengan memanggil nama orang yang kita cintai dan diyakini dicintai oleh Allah pula
Dari Al Haitsam ibn Khanas, ia berkata, “Saya berada bersama Abdullah Ibn Umar. Lalu kaki Abdullah mengalami kram. “Sebutlah orang yang paling kamu cintai !”, saran seorang lelaki kepadanya. “Yaa Muhammad,” ucap Abdullah. Maka seolah-olah ia terlepas dari ikatan.
Dari Mujahid, ia berkata, “Seorang lelaki yang berada dekat Ibnu Abbas mengalami kram pada kakinya. “Sebutkan nama orang yang paling kamu cintai,” kata Ibnu Abbas kepadanya. Lalu lelaki itu menyebut nama Muhammad dan akhirnya hilanglah rasa sakit akibat kram pada kakinya.
Sholeh Al Zamzamy
Saya bersyukur sekali bisa mengikuti yai Abdul Wahab Ahmad....meskipun cuma mengikuti di fb....tapi mudah2an dengan ilmu2 beliau yg selalu mencerahkan saya tentang aqidah2.....mudah2an ALLAH SWT tuliskan bahwa saya adalah murid beliau....amin allahumma amin....
Edwin Purwandesi
Analogi penjelasannya mudah dimengerti Yai. Terima kasih banyak.
Fadzillah Rosyidi
Tawasul/wasilah dlm riwayat hadist dibolehkan melalui org shalih yg msh hidup spt kisah tsalabah minta doa lewat rasul, tawassul yg lain melalui amal shalih hamba2nya spt kisah 3 pemuda yg terjebak dlm gua