Zikir dan Pikir
Oleh : Rahmat Taufik Tambusai
Zikir ribuan kali tetapi tidak pernah dibarengi dengan merenungi keburukan diri dan buruknya penyakit hati yang masih melekat pada diri, maka zikir yang banyak itu tidak akan memberi pengaruh kecuali hanya sedikit.
Maka jangan heran, ada orang yang terkenal ahli zikir dan sudah mendapat gelar khalifah dalam zikir, tetapi lisannya tajam dan hatinya tetap membatu.
Sulit menerima nasehat dan memandang rendah orang lain atas capaian maqom zikir yang telah diraihnya.
Pelaku zikir seperti ini hanya mengejar target jumlah zikir, bukan untuk mengosongkan hatinya dari penyakit dan memasukkan nilai nilai kebaikan dan kebajikan.
Mereka terjebak dengan jumlah yang banyak tetapi lupa memperbaiki kualitas zikirnya, sehingga kosong dari nilai ilmu dan mudah merasa cukup.
Zikir yang paling cepat memberi pengaruh kepada diri adalah zikir yang diiringi mengingat keburukan diri sambil meminta kepada Allah untuk dibuang dari hati,
Sebagai contoh ; kita seorang yang mudah emosi dan marah, maka pada saat berzikir, kita sampaikan kepada Allah ya Allah saya tidak suka dengan sifat ini, hilangkanlah dari diriku,
Jika ini sering dilakukan pada setiap saat berzikir, maka lambat laun Allah akan hiasai sifat sabar ke dalam hatinya.
Bagi yang suka menyalahkan dan memvonis amalan orang lain bid'ah, maka perbanyak zikir sambil meminta kepada Allah, ya Allah apakah yang saya lakukan ini sudah sesuai dengan yang engkau kehendaki,
Jika seseorang ditimpa penyakit semakin belajar semakin angkuh, semakin beribadah semakin sombong, semakin banyak berzikir semakin merasa paling baik, maka berzikirlah sambil berpikir untuk apa semua ini dijalani, apakah untuk Allah atau untuk yang lainnya.
Zikir dipadukan pikir akan kehidupan akhirat akan mampu menahan lajunya hawa nafsu dan keegoan diri.
Jangan sampai zikir hanya lafaz di lisan tetapi tidak bergetar di hati karena dikungkung keangkuhan diri.
Waktu zikir merupakan sarana paling baik untuk berpikir, merenungi dan menghayati hakikat kehidupan, baik buruk sifat diri dan mendeteksi penyakit hati.
Melalui zikir kita berpikir dimana letak posisi diri kita di akhirat, kemudian dibandingkan dengan amal yang telah diperbuat.
Maka berzikirlah sambil berpikir agar tahu kadar diri, biar terhindar dari berbangga diri atas capaian diri.
Dalu - dalu, Sabtu 10 Juli 2021
Yuk Umroh 2021 yang minat silahkan hubungi kami.
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa
10 Juli 2021