Menolak Dakwah Nabi SAW
Oleh : Ahmad Sarwat, LcMA
Ditolak ketika berdakwah itu soal biasa buat seorang Nabi SAW. Bahkan penolakannya tidak main-main, bukan hanya pakai kata-kata, tapi sekalian juga main tangan, lempar batu dan bawa-bawa senjata segala.
Kalau cuma diancam untuk dibunuh, sudah sering lah buat Beliau SAW. Salah satunya pas berangkat hijrah, rumah sudah terkepung. Tidak bisa keluar menyelamatkan diri.
Cuma soal timing saja yang diotak-atik. Nabi SAW sengaja tidak keluar rumah dulu sambil menunggu para pengepungnya capek dan ngantuk. Begitu mereka tidur pulas, Nabi SAW pun lolos.
Hijrah ke Madinah pun bukan berarti masalah selesai. Pemuka Mekkah tetap dendam ngajakin perang melulu.
Apalagi yang namanya dikhianati oleh teman seiring, kayaknya Nabi SAW sudah sering juga mengalami.
Yahudi Madinah diawal sudah teken kontrak lewat Piagam Madinah. Tapi di tengah jalan banyak yang pada berkhianat. Memang pada kurang akhlak.
* * *
Namun perjuangan Nabi SAW tak selamanya susah terus. Kadang ada juga dakwah yang membuahkan hasil.
Melihat orang pada masuk Islam dengan berbondong-bondong, tentu membuat hati Nabi SAW bahagia.
Bahkan meski tidak masuk Islam tapi ada orang kafir mau mengulurkan tangan persahabatan pun sudah bikin Nabi SAW senang.
Kaisar Heraklius meski tidak menyatakan diri masuk Islam, namun kirim-kirim hadiah kepada Nabi SAW. Begitu juga Muqawqis penguasa Mesir, diajak masuk Islam ogah, tapi malah hadiahnya berupa dua budak wanita : Maria dan Sirin.
Buat Nabi SAW, orang kafir itu bukan sasaran amukan, tapi mereka adalah objek dakwah. Syukur kalau mau terima dakwah, namun setidaknya hubungan diplomasi tetap terjalin mesra.
Siapa tahu generasi berikutnya sudah mau memeluk Islam. Dan ternyata semua terbukti.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat
26 Juli 2022 pada 21.59 ·