Sombongnya Kelompok Anti Mazhab
Pelajar madzhab Syafi'i tentu tahu reputasi dan ketinggian ilmu Imam Ibn Hajar al-Haitami dan Imam Muhammad ar-Ramli dalam jajaran ulama' madzhab Syafi'i. Imam Ibn Hajar banyak sekali menulis kitab-kitab fikih madzhab Syafi'i, syarah hadits, tasawuf dan lain-lain yang menunjukkan kapasitas beliau sebagai seorang muhaqqiq, menghafal ribuan hadits, dan pakar dalam semua fan ilmu. Imam Muhammad ar-Ramli juga sama. Tapi ulama' madzhab Syafi'i setelah era keduanya tak satupun yang menempatkan keduanya sebagai mujtahid mutlak (mustaqil atau muntasib) seleval Imam Syafi'i atau Imam Muzani. Bahkan level beliau berdua pun belum masuk jajaran mujtahid madzhab (ashabul wujuh) seperti Imam Ibn Suraij, Imam Abu Ishaq as-Sirazi, atau Imam al-Haramain atau mujtahid fatwa seperti Imam Nawawi dan Imam Rafi'i. Mayoritas ulama' Syafi'iyah menempatkan beliau berdua sebagai muqollid dan sedikit yang menempatkan beliau sebagai mujtahid fatwa selevel Imam Nawawi dan Imam Rafi'i yang mampu mentarjih pendapat ulama' madzhab. Dan Ibn Hajar sendiri mengakui bahwa beliau adalah muqollid dalam mentarjih pendapat ulama'.
Mestinya, mereka yang menolak taqlid madzhab dan koar-koar kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah (pake terjemah) atau menolak madzhab malu melihat kenyataan ini. Sebab ilmu dan pengetahuan usul mereka belum secuil menyamai keilmuan keduanya, tapi sombongnya luar biasa. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mengukur diri mereka sendiri.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
3 Juni 2022 pada 07.09 ·