Hadis "Istri Pemaaf Meski Dizalimi"
Saya pun awalnya sangat senang melihat hadis di poster ini. Sudah saya rencanakan untuk mengirimkan ke istri. "Bakal manut, wes" hati saya berbisik.
Seperti kebiasaan saya selalu ngecek hadisnya. Saya ketik kata "Hatta Tardha" ternyata langsung muncul di aplikasi kitab dengan berbagai jalur riwayat.
Setelah saya baca utuh hadisnya kemudian saya lihat di Syarah hadits ternyata tidak jadi saya kasihkan ke istri. Sebab hadis tersebut dipotong dan saya belum bisa menjadi bagian potongan awal hadis tersebut.
Sebelum Nabi menjelaskan wanita terbaik ternyata Nabi mendahulukan lelaki yang terbaik:
ﺃﻻ ﺃﺧﺒﺮﻛﻢ ﺑﺮﺟﺎﻟﻜﻢ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ اﻟﺠﻨﺔ؟ اﻟﻨﺒﻲ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ ﻭاﻟﺸﻬﻴﺪ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ ﻭاﻟﺼﺪﻳﻖ ﻓﻲ اﻟﺠﻨﺔ
"Maukah aku kabarkan lelaki terbaik di antara kalian yang ahli surga? Nabi berada di surga. Orang mati syahid di surga. Orang Siddiq di surga" (HR Thabrani)
Pada kalimat Siddiq ini saya cari penjelasannya. Syekh Abdurrauf Al-Munawi menjelaskan:
ﺑﺎﻟﺘﺸﺪﻳﺪ ﺻﻴﻐﺔ ﻣﺒﺎﻟﻐﺔ ﺃﻱ اﻟﻜﺜﻴﺮ اﻟﺼﺪﻕ ﻭاﻟﺘﺼﺪﻳﻖ ﻟﻠﺸﺎﺭﻉ
Siddiq adalah sighat mubalaghah, yakni laki-laki yang banyak jujurnya dan selalu membenarkan pada Syariat (Faidh Al-Qadir)
Di sinilah saya merasa tereliminasi, karena masih sering bohong dan banyak ajaran Islam yang belum bisa saya amalkan. Saya yakin juga masih banyak para suami yang belum memenuhi kewajibannya kepada istri dan banyak hak-hak istri yang dizalimi.
Gitu terus merasa istri harus memaafkan terus? "Maaf Maszeehhh, cari pintu surga jalur yang lain saja" kata istrinya.
Sumber FB Ustadz : Ma'ruf Khozin
28 Mei 2022 pada 22.21 ·