Ngaji Gus Baha' : Puasa Asyura, Yang Membedakan Kita dengan Umat Yahudi
Dalam sebuah video pengajiannya, Gus Baha menjelaskan bahwa kesunnahan puasa Asyura bermula ketika Nabi Muhammad mendapati para tetangganya yang orang Yahudi melaksanakan puasa di tanggal 10 Muharram
Ketika mereka ditanya oleh Nabi Muhammad SAW, mereka menjawab bahwa puasa itu dilaksanakan karena tanggal 10 Muharram merupakan momentum peristiwa penting bagi mereka. Di hari itu Nabi Musa AS diselamatkan dari kejaran tentara Firaun, yg berujung pada peristiwa Nabi Musa mengalahkan Firaun
Gus Baha melanjutkan, lantas Nabi Muhammad SAW berkata pada para sahabatnya, bahwa yg lebih berhak menghormati Nabi Musa AS itu sebenarnya adalah umat Islam, bukan dari kalangan orang Yahudi. Demikian karena ajaran yg dianut orang Yahudi pada masa itu dianggap telah melenceng dari ajaran Nabi Musa AS
Dari situ lah umat Islam disarankan untuk melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Dari peristiwa ini artinya, ada keinginan dari Nabi Muhammad bahwa yang lebih berhak untuk memberi penghormatan kepada Nabi Musa ya orang Islam, bukan Yahudi.
Kesunnahan puasa Asyura ini guna menunjukkan bahwa ajaran yg dibawa oleh Nabi Muhammad itu mempunyai kesinambungan dengan para nabi-nabi yg terdahulu, termasuk Nabi Musa
Ciri keimanan umat Islam, menurut penjelasan Gus Baha, adalah bahwa umat Islam tidak membeda-bedakan antara satu rasul dengan rasul yang lain. Sebagaimana tertuang dalam surat al-Baqarah ayat 285
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ
Dalam kitab Fathul Muin dijelaskan bahwa umat Islam memiliki ciri khas puasa Asyura sendiri, yakni dilaksanakan selama dua hari. Karena umat Yahudi jg berpuasa pada tanggal 10 Asyura, supaya umat Islam sedikit berbeda, maka umat Islam disarankan memulainya pada tanggal 9. Seandainya tanggal 9 Muharram terlewat sehingga tidak puasa, disunnahkan untuk puasa pada tanggal 10 dan 11 untuk membedakan puasa Asyura kita dengan puasa umat Yahudi.
Dinukil dari tulisan Rifqi Fairuz via @islamidotco
#UlamaNusantara
Sumber FB : Ulama Nusantara
18 Agustus 2021