"ANTARA IBN ARABI DAN IBN TAIMIYAH"
Dua tokoh yang kontroversial yang pernah ada dalam sejarah Islam. Begitu dibenak banyak pengkaji ilmu yang munshif, moderat dan bijaksana. Anda tidak akan kesulitan menemukan ulama' yang memuji keduanya, tetapi juga relatif mudah menemukan nama ulama' yang mencela atau mengkritiknya.
Ulama' yang mencela Ibn Arabi menilai bahwa dia memiliki beberapa pandangan tasawuf yang miring [wahdatul wujud]. Sementara menurut yang meyakini dia waliyullah, bahkan wali quthub [derajat wali tertinggi], mengatakan bahwa ucapan nyeleneh dalam beberapa kitabnya adalah sisipan orang jahat dan sebagian harus dita'wil dengan ta'wilan yang baik, karena ucapan itu masuk kategori syathahat [kalimat-kalimat nyeleneh yang muncul dari sufi yang sedang dikuasai intuisi ma'rifatnya kepada Allah]. Uniknya, ada beberapa nama ulama' besar yang semula mencela, tetapi setelah itu balik memujinya. Diantaranya adalah Sulthonul Ulama' Imam Izzuddin bin Abdissalam, Imam Mujtahid Taqiyuddin as-Subki, Imam Sirojuddin al-Bulqini [guru al-Hafizh al-Iraqi] dan Imam Suyuthi. Ulama' muta'akhirin yang seperti itu adalah Imam asy-Syaukani.
Dikalangan Ahlussunnah, tidak semua ucapan Ibn Arabi boleh diikuti, karena alasan diatas. Oleh karena itu, sufi-sufi yang secara amali boleh diikuti dan diyakini sejalan dengan al-Qur'an dan al-Hadits adalah seperti Imam Junaid al-Baghdadi, Imam Harits al-Muhasibi, Imam al-Ghazali, Imam Abul Hasan asy-Syadzili, dan lain-lain.
Sementara itu, ulama' yang mencela Ibn Taimiyah, alasan utamanya adalah karena pemikiran akidahnya yang cenderung tasybih dan tajsim, beberapa kali tampak seperti tidak menghormati sahabat Nabi, dan melanggar ijma' ulama', baik dalam akidah maupun dalam fikih. Kemudian ulama' yang memujinya dapat dipetakan menjadi dua. Kubu Salafi Wahabi membenarkan seluruh akidahnya secara absolut, tak peduli salah atau benar, bahkan akan dibela mati-matian walaupun dengan ta'wil yang dipaksakan. Sementara kubu Ahlussunnah yang masih memuji kelebihan Ibn Taimiyah, seperti Imam Ibn Hajar al-Asqallani, Imam Jalaluddin as-Suyuthi, Imam Mulla Ali al-Qari, Imam Badruddin al-Aini al-Hanafi dan lain-lain tetap menganggap Ibn Taimiyah memiliki kesalahan dan bid'ah yang tidak bisa dibenarkan atau ditolerir. Tetapi secara jujur diakui, Ibn Taimiyah juga memiliki manfaat yang besar bagi Islam melalui ilmu dan jihadnya.
Yang aneh, ada sebagian orang yang ngaku berakidah Ahlussunnah [Asy'ariyah] dan amat garang mencela Ibn Arabi, tapi seperti hilang kekuatan dan syahwat untuk mengkritik kesalahan Ibn Taimiyah. Kelompok ini mirip dengan kubu Salafi Wahabi yang mengkafirkan Ibn Arabi secara qoth'i, tapi fanatiknya luar biasa kepada Ibn Taimiyah. Dan sebagaimana yang digambarkan oleh Syaikh Musthofa Hamdu Ulayyan al-Hanbali dan Syaikh Abdul Fattah Qudaisy al-Yafi'i, seorang ulama' yang munshif, moderat dan juga mantan Salafi Wahabi, bahwa Ibn Taimiyah dikalangan Salafi Wahabi ucapannya dikedudukkan seperti sabda nabi.
Semoga Allah merahmati Syaikh Muhyiddin bin Arabi dan Syaikh Ibn Taimiyah.
Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur
Kajian· 20 Agustus 2021·