Aman dan Bersatu Adalah Nikmat Terbesar Satu Bangsa
Abdul Wahid Al-Faizin
Doa' Nabi Ibrahim untuk satu bangsa selalu diawali dengan doa' rasa aman sentosa. Hal ini seperti diabadikan dalam Al-Qur'an
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِـۧمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنٗا وَٱرۡزُقۡ أَهۡلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنۡ ءَامَنَ مِنۡهُم بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian." (Surat Al-Baqarah, Ayat 126)
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنٗا وَٱجۡنُبۡنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala" (Surat Ibrahim, Ayat 35)
Kenapa Doa' Nabi Ibrahim selalu dimulai dengan doa' Aman karena Aman adalah nikmat terbesar Allah. Iman Al-Razi berkata
وَالِابْتِدَاءُ بِطَلَبِ نِعْمَةِ الْأَمْنِ فِي هَذَا الدُّعَاءِ يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ أَعْظَمُ أَنْوَاعِ النِّعَمِ وَالْخَيْرَاتِ وَأَنَّهُ لَا يَتِمُّ شَيْءٌ مِنْ مَصَالِحِ الدِّينِ وَالدُّنْيَا إِلَّا بِهِ
[الرازي، فخر الدين، تفسير الرازي = مفاتيح الغيب أو التفسير الكبير، ١٠٤/١٩- ١٠٣]
“Mengawali doa dengan meminta nikmat aman (kesejahteraan) dalam doa tersebut menunjukkan bahwasanya nikmat aman (kesejahteraan) suatu daerah adalah salah satu nikmat terbesar. Dan kemaslahatan agama dan duniatidak akan tercapai kecuali dengan adanya kesejahteraan tersebut.”
Kita bisa bercengkrama dengan bahagia dan menikmati apa yang kita miliki ketika kita memiliki rasa aman. Bayangkan saudara kita yang ada di negeri konflik, tiap hari dia khawatir apakah nanti saya masih bertemu keluarga atau tidak.
Rasa aman sentosa tersebut akan tercapai ketika kita sebagai bangsa mampu bersatu dan tidak saling berpecah. Sedangkan bersatu dan bersaudara itu adalah anugerah terbesar Allah. Allah berfirman
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا
"Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga DENGAN KARUNIA-NYA KAMU MENJADI BERSAUDARA" (Surat Ali 'Imran, Ayat 103)
وَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡۚ لَوۡ أَنفَقۡتَ مَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا مَّآ أَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّهُۥ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
"Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana" (Surat Al-Anfal, Ayat 63)
Semoga HUT RI ke-76 ini akan menjadi semangat kita bersama untuk selalu bersatu dan bersaudara dengan sesama anak bangsa. Sehingga rasa aman di negeri tercinta ini selalu terjaga dengan baik... آمين يا رب العالمين
Sumber FB Ustadz : Abdul Wahid Alfaizin
17 Agustus 2021·